Translate

Senin, 28 Juli 2014

Waerebo yang mendunia lebih dahulu sebelum meng-Indonesia






Waerebo adalah sebuah perkampungan di sebuah lembah dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut di Kabupaten Manggarai Flores. Untuk mencapainya perlu pendakian sejauh 9 km dari Denge, kampung terdekat. Pendakian melewati jalan tanah merah dengan pengerasan di antara perkebunan cengkeh, kopi dan kemiri,  menyeberangi sungai dan anak sungai, mendaki Gunung Poco Roko dan menuruni lembahnya, meniti bibir jurang, menembus hutan yang tidak terlalu rapat. Memang menguras tenaga. Tapi semua orang yang pernah melaluinya, mengakui bahwa jerih payahnya terlupakan  begitu tiba di perkampungan.

(Berita terakhir : Pada bulan November 2014, tampak tanda-tanda ruas jalan tanah merah di antara perkebunan akan dikeraskan. Batu-batu kali besar-besar sudah ditata di sepanjang jalan ini. Jika pembangunan jalan ini selesai, berarti bagian terberat ini dapat ditempuh dengan berkendaraan)




Kesejukan, keindahan dan keteduhan perkampungan inilah yang melenyapkan semua kelelahan pendakian sekitar 3-4 jam (tergantung kecepatan dan kondisi fisik). Masyarakat yang bersahabat dan menganggap pendatang sebagai keluarganya sendiri, kesejukan dan kebersihan udaranya dan suasana desa yang teduh bagaikan sumber energi baru bagi jiwa. 


Kampung Waerebo berisi  7 bangunan rumah adat berbentuk kerucut yang semuanya menghadap altar penyembahan kepada nenek moyang (compang) di tengah desa. Rumah adat terbuat dari kayu dengan atap jerami dan  rumput kering. Usaha beberapa ahli arsitektur dan donatur untuk memulihkan keunikan tata ruang kampung dan ketujuh bangunan rumah adatnya bebrapa tahun yang lalu membuahkan penghargaan tertinggi (Award of Excellence) dari UNESCO untuk konservasi situs warisan budaya pada tahun 2012. Sejak itulah Waerebo mulai dikenal orang Indonesia. Bukan salah tulis. Memang itulah kenyataannya. Orang Indonesia mulai mengenal Waerebo baru beberapa tahun belakangan ini. Sementara sejak tigapuluhan tahun yang lalu, orang Eropa sudah menjadikan Waerebo salah satu tujuan wisata mereka di Indonesia. Waerebo memang tempat indah yang sudah mendunia sebelum orang Indonesia mengenalnya.




Salah satu rumah adat di kampung ini dikhususkan bagi wisatawan. Rumah ini memang bukan hotel berbintang, tapi siapapun yang menginap di Waerebo akan mendapat bonus memandang pendaran  jutaan bintang di langit yang bebas dari polusi cahaya lampu. Waerebo adalah sebuah resort dengan perbukitan subur sebagai halamannya.

Tidak ada bath tub atau shower di sana. Sebagai gantinya ada sungai berair jernih dan sejuk dengan pemandangan indah di sekitarnya serta 3 buah pancuran alami dari mata air yang dapat diminum langsung. Selain itu, tersedia juga 2 buah toilet dan 1 kamar mandi beratap kayu dan ilalang di samping rumah. Tidak perlu kuatir dengan kebersihannya. 

Tidak ada room services, tapi keramahtamahan penduduknya dan sikap bersahabat mereka yang menganggap setiap pendatang sebagai keluarganya sendiri tidak akan dijumpai di hotel manapun. 

Tertarik melihat keagungan bangunan-bangunan yang  mendunia  dan merasakan sensasi menjadi warga Waerebo selama 1 hari 1 malam? Yuk...nyasar di Flores bersama kami.