Di Ruteng berdiri banyak sekali gereja dan biara. Bentuk bangunan gereja dan biara umumnya berarsitektur Eropa, sesuai dengan latar belakang misionarisnya. Tidak ada yang bercirikan Ruteng atau Manggarai. Didukung udara sejuk karena letaknya yang berada di lereng Gunung Ranaka, suasana kota menjadi mirip kota di Eropa. Seorang blogger mengatakan mirip di Praha.
Selain kemegahan bangunannya, ada beberapa bagian menarik di lingkungan paroki katedral ini. Yang pertama adalah patung Santa Maria Assumpta di atas anak tangga terakhir menuju halaman gedung gereja. Patung inilah yang menjelaskan nama bangunan ini, yaitu Gereja Santa Maria Assumpta - Santo Yosef.
Yang ketiga adalah bangunan-bangunan tempat perhentian jalan salib yang berakhir pada patung replika Pieta Michael Angelo. Bangunan-bangunan ini berada di sisi barat halaman gereja bersama kuburan para uskup yang pernah memimpin Keuskupan
Halaman gereja ini ditanami bunga-bunga warna warni dan pohon-pohon cemara. Yang istimewa, ada juga berbagai tanaman sayuran organik yang hasil panennya dapat dibeli.
Tidak jauh dari Gereja Katedral terdapat Gereja kategorial Santo Yosef yang umurnya jauh lebih tua dan berfungsi sebagai Katedral sebelum gedung yang baru dibangun. Gereja Santo Yosef memiliki keunikan karena dinding luarnya berwarna merah. Karena itulah lebih dikenal sebagai Red Chapel. Bangunan ini merupakan peninggalan Belanda dan mempunyai struktur tembok yang sangat kuat dengan lempengan besi pada bagian tengahnya.
Tertarik melihat kemegahan Katedral Ruteng lama dan baru, 3 lonceng besar dan pernak-pernik lainnya? Yuk… nyasar di Flores bersama kami.