Translate

Selasa, 14 Januari 2014

Nyasar di Flores ?




Nyasar di kampung nelayan Wuring

Flores memang tempat nyasar, karena sensasi yang muncul saat berada di Flores adalah rasa asing, terutama bagi orang yang sehari-harinya berada di keramaian. Banyak hal tak biasa dan tak terduga di Flores. Perencanaan memang harus dibuat sebelum nyasar ke Flores, tapi jangan kaget jika rencana harus diubah beberapa saat sebelum tiba atau setibanya di tempat nyasar. Tanpa kejutan, nyasar di Flores kurang asik!

Nyasar di sebuah hutan di Manggarai


Untuk nyasar ke Flores, yang pertama kali harus diubah adalah persepsi bahwa Flores adalah pulau panas dan gersang. Kenyataannya, Flores merupakan pulau yang subur, meski di beberapa tempat memang hanya dijumpai padang rumput dan terlihat kering saat kemarau. Kesuburannya membuat flora dan fauna tumbuh dan berkembang-biak dengan baik. Sementara padang-padang rumput memiliki tekstur geografis yang menarik, dan pada musim kemarau merupakan obyek foto yang indah. Jadi nyasar di Flores…… asyik! Soal panas atau dingin, sama seperti pulau lainnya, tergantung ketinggiannya dari permukaan laut. Ada tempat dingin, ada tempat panas.


 
Nyasar di Pulau Rinca








Lalu… ada 3 hal penting yang perlu diketahui sebelum nyasar di Flores. Pertama mengenai jalanan.  Pulau Flores terdiri atas gunung, bukit, lembah yang rapat. Akibatnya, jalan antar kota berkelok-kelok mengikuti tekstur geografis ini. Kelok Sembilan di Sumatera Barat tidak ada artinya dibandingkan kelok-kelok di Flores. Karena itu nyasar di Flores menyita banyak waktu untuk perjalanan antar kota. Jalan memang berkelok-kelok, tapi sebagian besar jalan antar kota sudah di-hot-mix dan umumnya pengendara mobil lokal mempunyai ketrampilan khusus melewati kelok-kelok jalan untuk mengurangi efek memabukkan.. Separah apapun perut dikocok oleh kelokan-kelokan jalan, selalu ada hadiah berupa pemandangan yang indah di tempat tujuan. 



Nasi merah, rumpu rampe,
sambal luat di RM Pangan Lokal
Kedua dan ketiga mengenai penginapan dan makanan. Kota di Flores yang paling siap menyambut wisatawan adalah Labuan Bajo, kota transit sebelum menuju Taman Nasional Komodo. Letaknya di ujung barat Flores. Di kota ini tersedia banyak penginapan mulai dari homestay hingga hotel berbintang 4. Rumah makanpun beragam pilihannya, dari hidangan laut, masakan Jawa, Cina, Padang hingga Eropa. Kota-kota lain bukanlah kota wisata. Agak sulit menemukan penginapan berbintang, tapi selalu ada tempat menginap di tiap kota kabupaten. Makin ke timur, makin sulit menemukan penginapan yang baik. Soal makanan,tidak ada makanan ekstrim di Flores. Semua makanan bisa diterima oleh lidah orang Indonesia pada umumnya. Bumbu tidak terlalu menonjol dalam tiap masakan. Istimewanya, sebagian besar makanan di Flores terbuat dari bahan organik dan makanan laut umumnya segar.


Tertarik pada suasana yang berbeda dengan nyasar di Flores dan menemukan hal-hal tak biasa dan tak terduga di sana? Yuk...nyasar di Flores bersama kami. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar